Sengaja saya berlangganan RSS feed dari … 

Sengaja saya berlangganan RSS feed dari 21cineplex.com, dengan tujuan agar selalu up-to-date dengan film-film yang sedang tayang di kota ane.

Awalnya senang dengan daftar film yang sedang tayang, seperti Ayat-Ayat Cinta, The Forbidden Kingdom dan sebagainya, senang karena filmnya cukup bagus dan layak tayang di bioskop. Tetapi sudah sekian lamanya RSS feed tersebut ada di blog ini, kok yang tampil kebanyakan horor, hantu, kuntilanak, pocong, setan dan dedemit-dedemit lainnya (yang tidak bisa disebutkan satu-per-satu).

Dan nyatanya Indonesia bisa disejajarkan dengan negara-negara pembuat film horor seperti Thailand, Korea dan Jepang, yang memang negara-negara tersebut berada di benua asia, konon asia percaya dengan mistik dan tahayul yang aneh-aneh. Tidak heran.

Walaupun ada film-film produksi barat yang memproduksi film-film horor seperti The Others, tetapi tidak sebanyak film Indonesia dan negara asia lainnya, itupun kategori lebih kearah thriller.

Pengalaman nonton The Eye kemarin (tahun 2008 versi barat, original dari film asia juga, itupun terpaksa nonton, soalnya sang istri suka), ternyata isi ceritanya sama banget sama originalnya. Sampe suara teriakan dedemit di rumah sakit versi barat pun sama dengan versi asia-nya, sumpah! (dulu punya DVD The Eye versi asianya, jadi tau ceritanya). Kayaknya cuman setting + pemerannya aja diganti, dan ceritanya sama. Apa gak bisa bikin yang agak berbeda?

Apakah sutradara-sutradara Indonesia tidak bisa membuat film seperti Kung Fu Panda, The Forbidden Kingdom, Horton dan film lainnya yang layak untuk ditonton, walaupun hanya kisah seorang pencopet yang menjadi jenderal seperti Nagabonar, Nagabonar Jadi 2 dan film islami Ayat-Ayat Cinta yang begitu fenomenal dan bermakna?

Kayaknya udah banyak blog-blog yang memuat tentang komentar mereka soal film horor, ada yang mengatakan film horor sama dengan film berkualitas rendah dan sebagainya, yang membuktikan film-film horor tersebut tidak sepenuhnya bisa diterima kalangan masyarakat.

Semoga saja ada angin segar berhembus kembali dalam industri per-film-an Indonesia πŸ˜€